WISATA SUNGAI KEBUNAGUNG
(Dam Sungai Kebunagung, 11 September 2020)
Bagi orang yang sudah lama berdomisili di kota Sumenep dan sekitarnya ketika ditanya, 'Apa yang terpintas dibenak anda ketika disebut Desa Kebunagung'. Maka jawabnya, salah satunya pasti adalah sungai. Ya..sebuah aliran sungai yang melintasi Desa Kebunagung. Sungai yang dalam riwayat mengukir banyak cerita fakta dan mitos.
Untuk sampai disana, jika anda berkendara dari pusat kota Sumenep ( 'stopan' sebutan familier warga Sumenep ) ke arah barat kurang lebih 3 km anda akan menjumpai jembatan yang melintasi sungai, berarti anda telah memasuki kawasan Desa Kebunagung.
Di sebelah kiri jembatan akan terlihat bangunan saluran air ( dam ) yang menurut riwayat sudah dibangun sejak jaman penjajahan Belanda. Di jamannya tempat ini menjadi tempat favorit bagi khalayak khususnya anak-anak untuk bermain, mandi dan berenang. Bahkan bagi warga sekitar tempat ini dijadikan sebagai alternatif memenuhi kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci, mandi dls.
Beberapa bulan terahir jika anda menoleh ke kanan akan terlihat sebuah aktifitas baru. Bangunan baru mirip halte dipinggir sungai yang masih dalam proses dan beberapa perahu wisata untuk anak dan keluarga serta satu perahu motor/speedboat yang siap mengantar anda dan keluarga menelusuri sungai. Sebuah upaya kreatif yang perlu diapresiasi dan didukung dari seorang Kepala Desa yang baru terpilih akhir tahun 2019 kemarin Bpk. BUSTANUL AFFA
(Halte dan perahu wisata)
Wisata Sungai mungkin belum begitu populer dimasyarakat. Adanya image yang masih melekat bahwa sungai adalah tempat berlabuhnya semua kotoran dan sampah sepertinya sulit untuk dihilangkan karena kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Perlu adanya upaya kolaborasi dan kordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini UPT Dinas Pengairan Kecamatan Kota Sumenep agar sungai nampak bersih dan indah.
Tak kalah pentingnya adalah perlunya sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar ikut aktif menjaga kebersihan sungai sehingga usaha kreatif ini menjadi tidak sia-sia. Tempat wisata identik dengan keindahan, tempat bersenang-senang dan bergembira maka rapi, bersih dan indah menjadi prasarat utama. Dan ini butuh waktu, tenaga dan biaya serta upaya extraordinary agar bisa sejajar dengan saudara tuanya ' Asta Tinggi dan Masjid Sokambang' sebagai wisata religi yang sudah terkenal. Selamat berjuang....!
Mantap Pak..
BalasHapusSemoga wisata ini menggeliat kembali
Keren Pak
BalasHapusWaaooww, super keren Broo BBC
BalasHapusSip 👍
BalasHapusTerimakasih atas dukungan dan kunjungannya
BalasHapusSungguh indah pemandangannya.
BalasHapusPengin rasanya naik boat seperti dalam video.
Heee...monggo p. Bimantara. Saat ini sudah jauh lebih baik dan bersih. Karena sudah di keruk dan dirapikan dengan excavator.
BalasHapus